PROGRAM JASA LINGKUNGAN
Dengan pendekatan multi pihak, ESP memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan daerah aliran sungai.
Penggunaan peta dan rencana tata ruang membantu menentukan kegiatan yang akan berdampak
besar pada fungsi daerah aliran sungai dan konservasi keanekaragaman hayati.
ALWIS RUSTAM
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Layanan kebutuhan kemanusiaan dasar seperti air bersih
dan sanitasi belum secara memadai memenuhi kebutuhan
penduduk miskin Indonesia. Hampir sepertiga penduduk
Indonesia kekurangan akses ke air minum yang aman
dan terjangkau. Diare tetap menjadi pembunuh terbesar
kedua anak-anak balita, terhitung lebih dari 100.000
kematian per tahun. Ekosistem yang memberi sumber air
berkelanjutan yang bersih yang merupakan kebutuhan
pokok masyarakat telah benar-benar terancam.
Tim Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ESP bekerja
dengan pemerintah, masyarakat, LSM dan mitra-mitra
sektor swasta untuk menstabilkan dan meningkatkan
pasokan air baku ke pusat-pusat penduduk kota dan
pinggir kota di Propinsi Utama dengan melindungi dan
merehabilitasi pasokan air baku dan wilayah bernilai
konservasi tinggi di hulu Daerah Aliran Sungai di
Indonesia.
ESP menggunakan pendekatan bentang alam untuk
meningkatkan pemeliharaan tanah, menyatukan
pelestarian hutan-hutan alam dengan nilai
keanekaragaman hayati tinggi, pemulihan dan rehabilitasi
hutan-hutan yang telah rusak dan lahan-lahan kritis, dan
pengolahan berkelanjutan lahan pertanian. Memperbaiki
kondisi-kondisi untuk meningkatkan perlindungan
tanah mencakup bantuan kebijakan untuk kepemilikan
lahan yang diperlukan untuk pengelolaan hutan yang
bertanggung jawab berbasis masyarakat, serta pilihanpilihan
pembiayaan untuk memberikan penghargaan
kepada masyarakat hulu daerah aliran sungai untuk
kegiatan-kegiatan yang memberikan sumbangsih kepada
pelestarian pasokan stabil air baku untuk penduduk di
hilir mereka.
ESP memfasilitasi pendekatan partisipatif untuk
perencanaan dan pengelolaan Daerah aliran sungai atas,
yang mulai pada tingkat masyarakat untuk pengaruh
lapangan langsung serta tingkat propinsi dan nasional
untuk memastikan kebijakan yang memadai dan bantuan
anggaran untuk mempertahankan dan memperluas
pengaruh.
Sekolah Lapangan berbasis masyarakat
ESP membantu peran serta masyarakat dalam
pengelolaan Daerah aliran sungai melalui fasilitasi Sekolah
Lapangan. Pendekatan pendidikan dewasa ini menyatukan
proses Penilaian Mata Pencaharian berkelanjutan di
dalam kerangka kerja ekologi air, dan memungkinkan
masyarakat untuk memperoleh kontrol yang lebih besar
terhadap mata pencaharian mereka dan lingkungan di
mana mereka tinggal.
Melalui sekolah lapangan lebih dari tiga bulan, peserta belajar bagaimana menerapkan
keterampilan dalam rehabilitasi lahan, pelestarian keanekaragaman hayati, air bersih
dan sanitasi berbasis masyarakat, dan perubahan perilaku kesehatan dan kebersihan.
Forum Pengelolaan Daerah aliran sungai & Rencana Kerja
ESP memastikan pengaruh dan keberlanjutan pengelolaan daerah aliran sungai
dan kerja pelestarian keanekaragaman hayati melalui pengembangan pembentukan
Forum Manajemen Daerah aliran sungai dan Rencana Kerja. Digunakan untuk
masalah-masalah khusus, ekologi, budaya dan hubungan kelembagaan masing-masing
Daerah aliran sungai, Forum multi-pihak ini memandu pengembangan kebijakan dan
pelaksanaan Rencana Kerja. Forum ini menetapkan target-target dan memastikan
bantuan anggaran untuk merehabilitasi lahan, pelestarian keanekaragaman hayati dan
pengembangan masyarakat.
Rehabilitasi Lahan-lahan Rusak
Dimulai dengan proses perencanaan ruang, ESP bekerja dengan para mitra untuk
tinggi di daerah aliran sungai atas. ESP bekerja dengan masyarakat setempat melalui
Sekolah Lapangan untuk mengembangkan pemeliharaan tanah, menanam benih dan
kemudian penanaman benih-benih di lahan kritis milik sendiri atau di lahan kritis yang
dikelola secara bersama-sama oleh masyarakat setempat dan badan-badan lain. ESP
juga memberi bantuan teknis kepada Departemen Kehutanan, Perhutani dan berbagai
inisiatif penghijauan kembali setempat untuk memastikan keterlibatan masyarakat
setempat dan manfaat. Dengan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam Forum
Pengelolaan Daerah aliran sungai, perhatian khusus diberikan kepada pembentukan
pengaturan kepemilikan lahan secara jelas yang memberi masyarakat insentif untuk
berperan serta secara aktif dalam rehabilitasi lahan.
Pelestarian Keanekaragaman hayati secara Desentralisasi
dan Bersama-sama
ESP membantu pengelolaan desentralisasi dan bersama-sama
untuk daerah-daerah yang dilindungi yang memiliki nilai pelestarian
tinggi melalui berbagai kegiatan. Dalam kerja sama erat dengan
PHKA Departemen Kehutanan, ESP membantu pelaksanaan baik
program Taman Nasional percontohan maupun pembuatan program
Desa Lestari. Program Desa Lestari berubah dari Pelestarian dan
Pengembangan Terpadu, dan memberikan penekanan yang lebih besar
pada pengelolaan masyarakat di daerah-daerah yang dilindungi serta
kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat yang didasarkan pada
hubungan jelas dengan pelestarian daerah-daerah yang dilindungi
yang berdekatan. ESP juga bekerja untuk memperkuat pengelolaan
Taman Hutan Raya, dan membantu Kebanggaan lokal dalam
kampanye Pelestarian. ESP mengembangkan berbagai pendekatan
untuk Pembayaran Pelayanan Lingkungan (PES) untuk menjaga kerja
pelestarian ini dan menunjukkan hubungan penting antara masyarakat
daerah aliran sungai atas dan bawah dalam bentuk pelestarian sumber
air dan keanekaragaman hayati.
PENCAPAIAN-PENCAPAIAN HINGGA SEKARANG
Di antara pencapaian-pencapaian penting portofolio Daerah aliran
sungai dan keanekaragaman hayati ESP selama 2006 adalah sebagai
berikut:
• Rehabilitasi Lahan Kritis. Pada tahun 2006, ESP memfasilitasi
rehabilitasi 22.867,55 hektar hutan rusak, hal ini mencakup
penanaman 696.427 bibit dari lahan masyarakat yang dibentuk
melalui lebih dari 100 Sekolah Lapangan ESP dan proses Penilaian
Mata Pencaharian berkelanjutan, serta melalui kemitraan antara
organisasi masyarakat setempat dan Departemen Kehutanan dan
Perhutani.
• Pelestarian Keanekaragaman hayati. Pada tahun 2006,
ESP dan mitra kami membantu memastikan lebih dari 32.800
hektar hutan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi dengan
manajemen setempat yang lebih baik. Fokus penting diberikan
kepada Taman Hutan Raya yang dikelola oleh provinsi serta
program Taman Nasional percontohan PHKA Departemen
Kehutanan dan Desa Lestari. Dengan bekerja sama dengan
Rare dan IPB, Program Diploma untuk Pemasaran Sosial dalam
Pelestarian telah dibentuk dan putaran pertama dari lima siswa
memulai kampanye Pelestarian Kebanggaan di lokasi-lokasi ESP.
ESP juga mengembangkan tiga pendekatan untuk Pembayaran
Pelayanan Lingkungan, dan berharap untuk mengembangkan hal
ini di tahun-tahun mendatang.
• Rehabilitasi Pantai di Aceh. ESP telah membuat kemajuan
berbasis masyarakat sepanjang garis batas pantai yang secara
langsung dipengaruhi oleh tsunami di tujuh masyarakat. Tiga pusat
pertamanan rakyat didirikan di Lamseuni, Banda Aceh, dan di
Sawang dan Kuala Meurisi di Aceh Jaya. Sepanjang 5,7 Kilometer
dari garis pantai ditanami kembali di Babah, Sawang dan Krueng
Pandee. Kegiatan-kegiatan ini secara langsung memberi manfaat
kepada lebih dari 2.840 orang.
ABDUL ROHMAN
• Mobilisasi Masyarakat melalui Sekolah Lapangan. Pada
tahun 2006, ESP memfasilitasi Sekolah-sekolah Lapangan dengan
74 kelompok masyarakat yang sekarang melaksanakan proyek
rehabilitasi lahan, pelestarian proyek keanekaragaman hayati dan
air dan sanitasi berbasis masyarakat. Hal ini menghasilkan 126
kelompok masyarakat yang bekerja di ESP saat ini. Tahun ini, ESP
juga meningkatkan sumber daya manusia dengan memperluas
kerja berbasis masyarakat melalui fasilitasi program Pelatihan
Pelatih Sekolah Lapangan ESP 12-minggu di Solok, Sumatra Barat.
Tiga puluh enam Asisten Lapangan dan Mitra Program sekarang
Lapangan ESP di ratusan masyarakat di Indonesia.
• Pembentukan Forum Pengelolaan Daerah aliran sungai dan
Rencana Kerja. ESP memfasilitasi pembentukan, pembiayaan
dan pelaksanaan rencana pengelolaan daerah aliran sungai yang
didorong oleh berbagai pihak berkepentingan di Daerah aliran
sungai Krueng di Aceh; daerah aliran sungai Deli, sub tangkapan
air Lau Petani, dan sub tangkapan air Wampu di Sumatra Utara;
daerah aliran sungai Batang Arau, Batang Dingin dan Batang Kranji
(gabungan) di Sumatra Barat; daerah aliran sungai Cipunegara-
Ciasem dan daerah aliran sungai Citarum-Cikundul-Cilaku di Jawa
Barat; sub tangkapan air Tangsi dari daerah aliran sungai Progo di
Jawa Tengah/Yogyakarta; dan Daerah aliran sungai Brantas Hulu di
Jawa Timur.
• Pembuatan Kebijakan untuk Membantu Pengelolaan
Daerah aliran sungai dan Pelestarian Keanekaragaman
Hayati. ESP membuat kemajuan penting pada tujuh inisiatif
kebijakan lokal untuk meningkatkan hak-hak akses masyarakat
dan/atau tanggung jawab pengelolaan atas rehabilitasi lahan
dan/atau pelestarian hutan. Di tingkat nasional, ESP telah secara
berhasil bekerja dengan PHKA Departemen Kehutanan untuk
memperkuat dan merasionalisasikan proses penetapan zona
untuk pengelolaan Taman Nasional dan Daerah-daerah yang
Dilindungi.
• Penyatuan Pemberian Pelayanan, Kesehatan dan
Kebersihan dalam Kegiatan Pengelolaan Daerah aliran
sungai. Tim Pengelolaan Daerah aliran sungai memberi perhatian
khusus pada penyatuan pengelolaan air bersih, sanitasi, sampah
padat berbasis masyarakat dan kegiatan pencucian tangan dengan
sabun baik melalui Sekolah-sekolah Lapangan maupun Rencana
Kerja Pengelolaan Daerah aliran sungai. Pendekatan Sekolahsekolah
Lapangan untuk pengembangan mata pencaharian melalui
ekologi air, dan hubungan yang jelas dibuat antara masalahmasalah
lingkungan dan kesehatan masyarakat. Kurikulum
Sekolah Lapangan mencakup modul mengenai air bersih, sanitasi,
pengelolaan sampah padat dan mencuci tangan dengan sabun,
dan rencana pelaksanaan Sekolah Lapangan mencakup tindakan
keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan kesehatan
masyarakat. Sebagaimana mencuci tangan dengan sabun memberi
hubungan yang paling jelas untuk mengurangi kejadian diare,
semua kegiatan ESP mencakup kegiatan pencucian tangan dengan
sabun. Perubahan yang menarik tahun ini adalah perkembangan
Sekolah Lapangan Pengelolaan Sampah Padat khusus.
makasih infonya gan...
BalasHapus